Wednesday, October 14, 2009

Konsumi Kedelai Berlebih Ganggu Menstruasi

Jakarta - Hati-hati dengan konsumsi kedelai berlebih, karena bisa mengganggu siklus menstruasi dan mengurangi kemungkinan untuk hamil.

Pernyataan ini dikemukakan oleh Aimee E. Raupp, ahli akupunktur dan herbal sekaligus penulis buku.

Menurutnya, sejumlah produk kedelai justru buruk bagi kesehatan. Produk kedelai bisa mengganggu siklus menstruasi, mengurangi kemungkinan untuk hamil, memicu osteoporosis, perut kembung, serta memicu hipotiroid.

"Selain itu, kedelai merupakan salah satu penyebab alergi," tutur Raupp, seperti dikutip dari yahoohealth.

Kedelai ini menjadi buruk bagi kesehatan karena diolah dalam suhu yang sangat tinggi. Cara ini menghilangkan enzim-enzim penting di dalam kedelai yang dibutuhkan tubuh dalam mencerna makanan tersebut.

Selain itu, terang Raupp, produk kedelai olahan juga menghasilkan racun-racun dan karsinogen yang tidak baik bagi kesehatan.

Jadi, apakah Anda harus berhenti mengonsumsi kedelai?

Tentu tidak. Mengonsumsi kedelai dalam jumlah sedang tetap aman. Tetapi, pastikan memperhatikan takaran (kurangi konsumsi) dan perhatikan jenis kedelai yang Anda konsumsi (kurangi produk kedelai olahan).

Mengonsumsi dua takar saji produk kedelai yang sudah difermentasi dan tidak dimodifikasi secara genetik, 2-3 kali sepekan tidak akan berakibat buruk bagi kesehatan. Pilihlah produk kedelai yang mudah dicerna sistem tubuh seperti yogurt kedelai, tahu, dan tempe.

Bagaimana dengan susu kedelai?

Raupp menganjurkan Anda mencoba alternatif lain seperti susu almond, susu beras atau susu rami. Selain itu, tambah Raupp, ada baiknya mendapatkan protein dari sumber yang tepat.

"Sebagian besar bar dan protein shake mengandung kedelai turunan yang tidak bagus," katanya.

Karena itu, lanjut Raupp, pastikan memperhatikan label dan menghindari produk yang mengandung nama-nama seperti hydrolyzed soy protein, soy lecithin, dan soy protein isolates. [mor]

No comments:

Post a Comment