Friday, October 16, 2009

Tahun Depan DKI Terapkan Nomor Indentitas Tunggal

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan uji coba penerapan nomor identifikasi tunggal atau Single Identification Number (SIN) pada pertengahan tahun 2010.

Pemberlakuan sistem identitas secara komputerisasi ini bertujuan untuk tertib administrasi. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) secara prinsip lembaga sudah siap, tersistem IT, jumlah personel cukup.

"Tujuannya mencapai tertib dengan verifikasi IT. Itu tidak bisa ditawar karena secara sistem kita siap," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, Franky Mangatas Pandjaitan di ruang kerjanya, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2009).

Hal senada dikemukakan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang berharap razia Operasi Yustisi Kependudukan (OPK) serempak di lima wilayah Jakarta dapat menertibkan administrasi kependudukan di DKI Jakarta dengan penerapan law enforcement.

"Peraturan tidak bisa diterapkan tanpa law enforcement dan itu konsekuensi yang harus kita lakukan. Meskipun itu punya dampak misalnya akan terjadi pemulangan. Jadi kalau penertiban hal yang tidak pada tempatnya akan semakin parah dan saya optimis bahwa dengan pemberlakuaan SIN untuk penduduk dan sudah menyentuh baik dan proses ke depan penataan penduduk semakin cerah prospeknya," papar Foke di Gedung Balai Kota.

Dengan adanya SIN tentunya ada peraturan baru dan keputusan dendanya tergantung pada lembaga hukum. "Keputusan itu harus mempunyai efek jera kalau enggak berarti tidak efektif," ujarnya.

Berdasarkan data sementara operasi yustisi kependudukan yang dilakukan tadi pagi, terdata sebanyak 760 orang terjaring di empat wilayah yaitu Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat.

Terperiksa dengan BAP dan denda sebanyak 489 orang dengan total nilai denda Rp7.002.000. Daerah yang potensi paling padat yaitu Kemayoran, Kebon Jeruk, Sunter, Duren Sawit dan Kebayoran Lama. Jumlah WNA yang terjaring yaitu di wilayah Jakarta Pusat berjumlah 3 orang terdiri dari 2 orang pria asal Kamerun dan 1 asal Papua Nuginie.

Jakarta Utara berjumlah satu orang asal Nigeria dan Jakarta Barat berjumlah satu orang asal India. "WNA semuanya pria dan operasi yustisi kependudukan tidak lain untuk penegakan secara terpadu," kata Kadukcapil, Frangky Mangatas Pandjaitan.

(ram)

No comments:

Post a Comment