Sunday, November 1, 2009

Masyarakat Minta Pemerintah Stabilkan Harga dan Pasokan Elpiji 3 Kg

Balikpapan - Warga Balikpapan, Kalimantan Timur mengharapkan pemerintah dapat menjaga kestabilan harga dan pasokan elpiji 3 kilogram.

Harapan ini muncul dalam kegiatan penyuluhan akbar konversi Minyak tanah ke elpiji yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, di lapangan merdeka, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (1/11/2009).

"Dulu kitakan sudah lama pakai minyak tanah, terus kenapa sekarang di suruh mengganti elpiji? Jangan sampai sekarang kita sudah pakai elpiji terus nanti harganya malah naik," ujar Santi, warga kota Balikpapan.

Wanita berusia 46 tahun tersebut juga merasa khawatir saat dia telah menggunakan elpiji maka ia akan kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram.

"Nanti kalau sudah pakai elpiji, dapatnya malah susah. Makanya pemerintah harus jamin ini," kata ibu tiga anak ini.

Kekhawatiran serupa dirasakan oleh Imam. Pria yang sudah setahun menggunakan tabung elpiji 3 Kg mengaku kehadiran elpiji 3 kg telah banyak membantunya saat berdagang mie ayam.

"Dulu saya pakai minyak tanah. Setelah satu tahun pakai saya merasa lebih hemat dan lebih praktis," ungkapnya

Imam mencontohkan, sebelum ia menggunakan elpiji, setiap harinya ia menghabiskan 10 liter minyak tanah, dimana harga per liternya sekitar Rp 3.000. Sementara saat ini, dengan satu tabung elpiji 3 Kg seharga Rp 15.000-Rp 17.000, ia bisa menggunakannya selama tiga hari berturut-turut.

"Jadi kerasa sekali hematnya. Makanya saya harapkan harganya jangan sampai naik," harap Imam.

Sementara itu, Kasubdit Harga dan Subsidi Bahan Bakar Ditjen Migas Departemen ESDM Hermawan menyatakan, untuk mengatasi adanya perbedaan harga di suatu daerah maka ke depan Pemerintah Daerah (Pemda) akan diberikan kewenangan untuk menerapkan harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg.

"Itu sedang kita koordinasikan. Kita masih menunggu input-input untuk segera melakukan penerapannya. Tapi itu masih ujicoba," jelas Heriawan.

Ia menjelaskan, pengaturan HET elpiji 3 Kg tersebut dilakukan untuk mencegah pembengkakan subsidi dalam APBN.

"Itu diatur supaya terkontrol baik harga maupun subsidinya, supaya tidak menyusahkan rakyat," katanya.

Hermawan menambahkan, jika HET nantinya diterapkan maka pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemda untuk melakukan pengawasan. "Pusat nantinya hanya menerapkan harga nasional saja," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Hermawan meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir soal pasokan elpiji 3 kilogram. Pemerintah berjanji akan menjamin pasokan tersebut.

"Sekarang tabung elpiji 3 Kg ini ada dimana-mana, jadi tidak usah khawatir," tegasnya.
(epi/dro)

No comments:

Post a Comment